NIKMATNYA NASI GROMBYANG LEZAT KHAS PEMALANG YANG MENGGODA LIDAH
Bagi
kalian para pengguna jalan Pantura terutama di daerah Pemalang, tentu tidak ada
salahnya jika mampir dahulu untuk berburu dan mencicipi makanan khas Pemalang.
Ya Pemalang, Kota yang berjuluk Kota Ikhlas ini mempunyai bermacam-macam
kuliner khas salah satunya yaitu Nasi Grombyang.
Dereten tenda pedagang nasi grombyang
yang menjalar sepanjang jalan RE. Martadinata atau sebelah utara alun-alun
Pemalang ini cukup mudah ditemui. Masing-masing memiliki citarasa tersendiri.
Nasi grombyang ini buka setiap harinya mulai pukul 15.00 sampai 24.00.
Nasi grombyang yang berbahan dasar
jeroan sapi atau kerbau ini cukup tekenal dan sangat diminati oleh masyarakat.
Kuah grombyang yang gurih ditambah jeroan yang empuk membuat para penikmatnya
tidak mudah melupakan citarasanya. Ditambah lagi penyajiannya yang disandingkan
dengan sate babat bertabur serundeng kelapa dan kuahnya yang manis gurih
menambah kenikamatan nasi grombyang.
Tidak diketahui dengan pasti kapan
makanan khas ini mulai diciptakan. Namun menurut penuturan para orang tua di
Pemalang, makanan khas nasi grombyang sudah ada sejak tahun 1960-an. Pada waktu
itu penjual nasi grombyang menjual dagangannya secara tidak menetap, tetapi
berkeliling kampung. Penjual nasi grombyang yang terkenal antara lain H. Warso
di Jl. R.E. Martadinata di dekat alun-alun, serta H. Waridin di Sirandu dekat
bekas terminal lama di kota pemalang.
Nasi grombyang ini disajikan di dalam
sebuah mangkuk yang berukuran tidak terlalu besar. Di mangkuk tersebut, nasi
putih dicampur dengan kuah semacam gulai dengan daging kerbau dan jeroan.
Konon, karena nasinya yang grombyang-grombyang (mengambang) di dalam mangkuk
berkuah inilah yang menjadi alasan mengapa kuliner ini disebut dengan nasi
grombyang.
“Saya sudah bertahun – tahun menjadi
pelanggan tetap nasi grombyang ini. menikmatnya nasi grombyang yang disajikan
dalam keadaan panas. Kuah dengan rasa dan aroma rempahnya yang khas begitu
nikmat untuk diseruput pelan-pelan sore itu. Tekstur daging kerbau dengan
seratnya yang berukuran relatif kasar atau besar jika dibandingkan dengan
daging sapi juga cukup empuk saat digigit dan dikunyah perlahan. Melengkapi
menu nasi grombyang ini, seporsi sate daging dan jeroan kerbau dengan bumbu
khasnya yang lezat pun kami nikmati beramai-ramai” ungkap salah sorang
pelanggan nasi grombyang Bapak Warso.
kuliner khas Kabupaten Pemalang ini
terdengar eksentrik di telinga, nasi grombyang namanya. Asal-muasal penamaan
ini sebenarnya mengacu pada cara penyajian makanan ini, yaitu porsi kuah yang
lebih banyak dibandingkan dengan nasi dan isinya sehingga ketika disajikan di
mangkuk terlihat grombyang-grombyang alias bergoyang-goyang seperti
akan tumpah. Makanan kaya kuah ini cukup populer di Kabupaten Pemalang, Jawa
Tengah, kawasan yang salah satu sisinya berbatasan langsung dengan pesisir
utara Jawa atau berada di jajaran rute utama Jakarta-Surabaya alias jalur
Pantura.
Jika dilihat sekilas, nasi grombyang
hampir mirip dengan soto, akan tetapi kuahnya yang cokelat pekat justru
mengingatkan kita akan kuah rawon, makanan khas dari Jawa Timur itu.
Namun, bukan soto apalagi rawon, nasi grombyang sebenarnya adalah sejenis nasi
campur yang mengandalkan daging kerbau dan kuah sebagai elemen utamanya. Irisan
daging kerbau dan kuah ini kemudian dijadikan satu di sebuah mangkok kecil
sebelum disajikan. Ketika dibawa dengan nampan, kuah yang melimpah seolah-olah
akan meluap dari bibir mangkok. Dari kuah yang bergoyang-goyang sehingga hampir
tumpah inilah yang kemudian dilafalkan dalam bahasa lokal dengan
istilah grombyang.
Sejarah nasi grombyang yang kemudian
menjadi salah satu ikon kuliner Pemalang sebenarnya masih belum diketahui
dengan jelas. Akan tetapi, menurut warga setempat, nasi grombyang sudah dikenal
sejak era 1960-an. Awalnya, para penjual nasi grombyang menjajakan dagangannya
dengan berkeliling, keluar masuk kampung. Seiring dengan semakin banyaknya
orang yang ketagihan akan nikmatnya makanan ini, maka muncullah beberapa warung
nasi grombyang. Akhirnya, nasi grombyang pun kian disuka dan perlahan tapi
pasti mulai memantapkan diri sebagai salah satu makanan tradisional khas dari
Kabupaten Pemalang.
Hal yang paling membuat orang jatuh
cinta pada nasi grombyang tentu saja daging kerbaunya. Daging mamalia yang satu
ini memang sudah cukup jarang ditemui sehingga nasi grombyang menjadi salah
satu pilihan utama untuk merasakan lezatnya daging kerbau terkenal sangat
gurih. Istimewanya lagi, selain irisan daging kerbau yang disajikan di dalam
mangkok beserta kuahnya, masih ada daging kerbau tersendiri yang khusus
disediakan sebagai pelengkap makan nasi grombyang, yaitu sate kerbau. Jadi,
bisa dibayangkan bagaimana lidah kita dimanjakan oleh lembut dan mantapnya
daging kerbau yang diracik bersama kuah dengan ramuan bumbu khusus. Apalagi
jika disantap bersama sambal cabai rawit dan taburan bawang goreng, nasi
grombyang dijamin bakal membuat lidah Anda bergoyang.
Bukan hal yang melulu negatif apabila
kawasan Pantura terlanjur identik dengan warung remang-remang, karena seperti
itu pula suasana yang terhampar di sejumlah warung nasi grombyang. Ya,
warung-warung makan sederhana itu memang punya ciri khas yang menarik. Selain
penerangan di dalam warung yang samar-samar karena hanya diterangi oleh lentera
atau lampu teplok, yang paling khas dari warung nasi grombyang adalah wadah
kuah yang berupa kuwali (semacam gentong dari tembikar) berukuran besar dan
tempat nasi yang ditutupi dengan kain berwarna merah. Setelah hidangan
diantarkan, para pembeli biasanya menyantap nasi grombyang sembari duduk
di dingklik alias kursi kecil dengan kaki-kaki penyangga yang pendek.
Nikmati orisinalitas rasa dan suasananya.
Warung-warung yang menyediakan menu
nasi grombyang terbilang sangat mudah ditemukan di Pemalang, terutama di
sepanjang Jalan RE Martadinata dan di lingkungan alun-alun Kota Pemalang. Akses
menuju lokasi ini pun cukup gampang dijangkau karena terletak di pusat Kota
Pemalang. Jika Anda melintas Pemalang dari jalur Pantura, Anda akan menjumpai sebuah
perempatan lampu merah di daerah yang bernama Pagaran. Dari perempatan Pagaran
itu Anda tinggal belok ke kanan hingga sampai ke sebuah perlintasan kereta api.
Setelah melewati rel tersebut, maka Anda akan tiba di Pasar Anyar. Nah, lokasi
Jalan RE Martadinata ada di sebelah selatan pasar tersebut.
Di antara penjual nasi grombyang di
sepanjang Jalan RE Martadinata, Pemalang, terdapat beberapa warung makan yang
paling terkenal. Salah satunya adalah warung nasi grombyang Pak H. Warso. Orang
Pemalang sangat menggemari nasi grombyang Pak H. Warso ini. Bahkan, tidak
sedikit orang dari luar kota yang sedang berkunjung ke Pemalang, atau hanya
sekadar lewat, selalu menyempatkan diri mampir ke warung ini. Selain nasi
grombyangnya yang terkenal enak, warung Pak H. Warso juga terjaga kebersihannya
sehingga semakin membuat nyaman para pelanggannya. Sebenarnya masih ada
beberapa warung makan nasi grombyang di Pemalang yang juga tak kalah laris,
antara lain warung nasi grombyang milik Pak H. Waridin yang berlokasi di Sirandu
(bekas terminal lama Pemalang) atau nasi grombyang Pak Syukur yang biasa
membuka warungnya di depan Pasar Petarukan.
Kuliner ini sangat cocok di santap
bersama dengan keluarga, ditambah lagi suasana beberapa warung tenda yang khas
dengan alunan musik kroncong menambah hangat suasana kekeluargaan. Suasana yang
tercipta juga cocok bagi pasangan muda.
Hidangan ini memiliki harga yang
bervariasi mulai dari 10 ribu hingga 20 ribu. Dengan harganya yang cukup murah
dan rasa yang nikmat, wajar saja nasi grombyang menjadi ikon kuliner Pemalang
yang terkenal hingga keluar kota. Jadi jangan lewatkan kesempatan Anda untuk
mencicipi kuliner ini saat Anda singgah ke Kabupaten Pemalang.
Berikut ini adalah bahan yang
dibutuhkan untuk membuat nasi grombyang : 2.500 ml air, 400 gram iga sapi, 500
gram daging sandung samur, 1 batang daun bawang, diiris lembut, 2 batang serai,
diambil bagian putihnya. lalu dimemarkan, 2 lembar daun salam, 4 sdt gula
merah, disisir. 4 sdt garam, 4 sdm untuk menumis (secukupnya), 5 sdm bawang
goreng (untuk bahan taburan). Bumbu yang dihaluskan : 1 cm jahe, 1/2 sendok teh
merica, 1 1/2 sendok teh ketumbar, 2 cm kunyit, dibakar, 2 buah kluwek, diseduh,
4 siung bawang putih, 7 butir bawang merah, 50 gram kelapa parut, disangrai. Bahan
sambal cabai rawit : 1/8 sdt garam, 2 siung bawang putih dan 10-15 buah cabai
rawit merah. (pedas).
Cara membuat dan memasak nasi grombyang khas pemalang :
Pertama, rebus air bersama dengan daging, iga sapi, serai dan daun salam hingga
empuk. Lalu angkat dan ukur 2.000 ml air kaldunya. Kemudian potong-potong
dagind dan iga sapinya. Didihkan lagi. Selanjutnya panaskan minyak, tumis bumbu
yang sudah dihaluskan hingga harum. Lalu tuangkan ke rebusan daging. Masukkan
gula merah dan garam, masak hingga matang. Masukkan irisan daun bawang dan aduk
rata. Untuk sambal cabai rawit : rebus cabai rawit dan bawang putih hingga
layu. Angkat, tiriskan dan tambahkan garam, ulek sampai halus. Hidangkan
bersama nasi hangat, sambal cabai rawit dan taburan bawang merah goreng.
0 komentar:
Posting Komentar